Makalah Tomat



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM. Sementara itu, bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christopherus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba di Pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492. Ketika itu, Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia, Spanyol utnuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa biji-bijian, seperti jagung, cabe, dan tomat. Meskipun ratu Isabella kecewa dengan hasil yang di bawa Columbus, tetapi akhirnya biji-bijian tersebut ditanam juga oleh para petani di Spanyol dan menyebar sampai ke beberapa Negara Eropa lainnya.
Tatkala penyebaran tomat telah mencapai Benua Eropa bagian Utara, orang-orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan. Orang Perancis menyebut tomat dengan apel cina . Sementara itu, orang Jerman menyebutnya dengan apel surga . Lain halnya di Inggris, orang-orang di Negara kerajaan itu justru tidak percaya kalau tomat bias dimakan. Mereka menganggap tomat adalah buah beracun. Kekhawatiran yang sama juga terjadi di antara penduduk Amerika, bahkan terus berlangsung hingga abad ke-19. namun pada tahun 1821, orang-orang Louisianan di New Orleans mulai memakai tomat dalam berbagai menu masakan mereka. Tak lama kemudian berita ini cepat menyebar sehingga banyak ditiru masyarakat luas yang menggunakan tomat sebagai campuran masakan seafood.
Penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia lainnya pada abad ke-18. Pada awalnya, tomat yang pertamakali ditanam oleh suku Inca dan suku Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi sekarang. Buah tomat yang dihasilkan bisa menghasilkan bobot hingga 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman. Selin kualitas dan buahnya yang tinggi , tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai daerah dataran rendah, dataran menegah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu.

B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1.         Bagaimana cara penanaman yang baik untuk menghasilkan buah yang bagus.
2.         Bagaimana cara mengetahui jenis tanah yang baik untuk media tanam tanaman tomat.

C.      TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.         Supaya kita bisa menerapkan cara-cara penanaman yang baik dalam pembudidayaan tanaman tomat.
2.         Agar kita bisa mendapatkan hasil panen yang bagus dari pembudidayaan tanaman tomat.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Klasifikasi Tomat
Menurut Lawrence, Backer dan Backhuizen van den Brink tanaman Tomat di klasifikasikan sebagai berikut:
Divisio             : Spermatophyta
Subdiviso        : Angiospermae
Class                : Dicotyledoneae
Superorder      : Asteridae
Order               : Polemoniales
Family             : Solanaceae
Genus              : Lycopersicon
Species            : Lycopersicon esculentum Mill
Tomat merupakan tanaman herba musim yang tumbuh tegak dengan tinggi berkisar antara 0,5-2,5 m dan bercabang.

B.      Morfologi Tomat.
Tomat mempunyai akar tunggang  yang tumbuh menembus kedua tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping,tetapi dangkal. Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu batang tamanan tomat  dapat bercabang dan diameter cabang lebih besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun berwama hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman. Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah. Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama. Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah.

C.        Manfaat buah tomat.
Tomat adalah buah yang sangat mudah dijumpai. Harganya juga murah meriah. Tomat kaya akan vitamin A dan vitamin C. Pada umumnya kita dapat menjumpai tomat dalam 2 warna yaitu merah dan hijau. Tomat yang baik untuk dikonsumsi adalah yang berwarna merah, karena mengandung vitamin C dan vitamin A 5 kali lebih banyak dibandingkan tomat hijau. Tomat juga mengandung lycopene, yaitu zat antioksidan yang bisa menghancurkan radikal bebas dalam tubuh. Lycopene paling banyak terdapat dalam tomat. Sangat baik untuk mengkonsumsi tomat setiap pagi sebanyak 1-2 buah. Tomat lebih baik bila diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi karena lycopene yang keluar akan lebih banyak ketimbang bila dikonsumsi mentah-mentah.

D.       Manfaat lain buah tomat.

a.        Menurunkan resiko gangguan jantung.
b.        Menambah nafsu makan dan mengatasi kelelahan.
c.         Mencegah pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium.
d.        Memperlambat penurunan fungsi mata karena faktor usia.
e.        Menjaga kesehatan organ ginjal, hati dan mencegah sulit buang air besar.
f.          Menghilangkan jerawat. Ambil sebuah tomat yang sudah direbus. Potong-potong dan gosokkan pada wajah yang berjerawat pelan-pelan. Diamkan 10 menit. Bilas dengan air. Lakukan 1 bulan.
g.        Mengatasi diare.
h.        Meningkatkan jumlah sperma pada pria.
i.          Memulihkan fungsi lever.
j.          Mengatasi kegemukan.
k.         Mengobati keseleo. Caranya, blender buah tomat, lalu sarinya dicampur minyak wijen, perbandingan 1:1. Panaskan hingga tinggal tersisa minyaknya saja. Gunakan untuk memijat bagian yang keseleo.
l.          Mengobati bisul. Panaskan buah tomat dan letakkan diatas bisul. Bisul pun pecah tak lama kemudian dan sekaligus sembuh.
m.      Menyembuhkan stroke. Caranya, buatlah jus tomat dan rajin minum jus tersebut setiap hari. Kandungan lycopene nya yang tinggi amat bagus bagi penderita stroke. 
n.        Untuk kecantikan kulit, karena mengandung antioksidan. Menghancurkan radikal bebas akibat polusi dan sinar ultraviolet.
E.         fase pra tanam tomat
a.    syarat tumbuh
-            Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi.
-            Tanahnya gembur, porus dan subur,tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5-6.
-            Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
-            Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masihmuda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman.

b.    Pola tanam
-            Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan.
-            Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu.



BAB III
METODOLOGI
Pada penelitian ini diteliti bagaimana cara penanaman tanaman tomat yang baik untuk mendapatkan produktivitas buah yang berbobot. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, disini kami juga melakukan penilitian tentang janis tanah yang baik untuk media  tanam tnaman tomat.
A.       Rancangan penelitian.
Penelitian ini merupakan jenis penilitian studi litelatur, yakni penjelasan data yang di dapatkan dari bebagai sumber hasil penilitian yang sudah ada dengan melalui gambaran yang sesuai dengan kenyataan. Peniltian ini dibagi dalam beberapa tahap:
a.    Perkecambahan bibit tanaman
b.    Penyiapan lahan penanaman
c.    Penanaman bibit tanaman
d.    Pengamatan perkembangan pertumbuhan tanaman
e.    Analisis data dengan melakukan perbandingan dengan hasil penilitian yang sudah ada.

B.        Tempat dan waktu penilitian
Penilitian ini dilakukan didaerah lahan pertanian daerah Argamakmur, penilitian berlangsung selama 4 bulan.

C.        Alat dan Bahan
1.        Alat :
a.         Cangkul
b.         Parang
c.         Tali nilon
d.         Polybag
2.        Bahan:
a.         Bibit tomat
b.         Pupuk
D.        Prosedur kerja
Pertama pilih bibit tanaman tomat, bibit yang telah disiapkan kemudian ditanam dalam polybak terlebih dahulu hingga bibit siap di tanam di lahan pertanian yang telah di siapkan, sebelum itu siapkan dahulu lahan pertanian yang akan di tanam tomat.
a.         fase pra tanam tomat
c.     syarat tumbuh
-            Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi.
-            Tanahnya gembur, porus dan subur,tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5-6.
-            Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
-            Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masihmuda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman.

d.    Pola tanam
-            Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan.
-            Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu.

e.    Penyiapan lahan
-            Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang .
-            Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu
-            Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam
-            Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal
-            Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
-            Berikan pupuk dasar 4 kg Urea/ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
-            Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan.
-            Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dosis 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika diganti SUPER NASA (dosis ± 1-2 botol/1000m) dengan cara :
-            Alternatif 1: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
-            Alternatif 2: setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan
-            Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata di atas bedengan pada sore hari
-            Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari
-            Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
-            Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm.

f.     Pemilihan bibit
-            Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda (F1 Hybryd)
-            Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
-            Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab).


b.                  Fase persemaian.
-            Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang 25-30 kg + Natural GLIO (1:1)
-            Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
-            Sebarlah benih secara merata atau masukkan satu per satu dalam polibag
-            Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam
-            Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)
-            Penyemprotan POC NASA pada umur 10 dan 17 hari dengan dosis 2 tutup/tangki.

c.                  Fase tanam.
-            Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
-            Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6
-            Penanaman sore hari
-            Buka polibag plastik
-            Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya
-            Selesai penanaman langsung disiram dengan POC NASA dengan dosis 2-3 tutup per + 15 liter air
-            Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
-            Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit
-            Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan Natural VITURA
-            Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir
perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzussp.) dan tungau (Tetranichus sp.) dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
-            Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat.

d.                  Fase vegetatif.
-            Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
-            Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat,kemudian ditutup dengan tanah dan siram dengan air
-            Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (±5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air.
-            Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
-            Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
-            Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
-            Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
-            Semprotkan POC NASA (4-5 tutup) per tangki atau POC NASA (3-4 tutup)+ HORMONIK (1 tutup)setiap 7 hari sekali.
-            Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
-            Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.

e.        Fase generatif
a.    Pengelolaan tanaman
-            Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
-            Untuk merangsang pembungaan pada umur 32HST lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama1 / tanaman
-            Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek
-            Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
-            Semprotkan POC NASA dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali dengan dosis 3-4 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK/tangki. – Agar tidak mudah hilang oleh air hujan dan merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.
b.    Pengamatan hama dan Penyakit
-            Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA
-            Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih.Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida)
-            Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO
-            Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO,VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
-            Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

f.          Fase Panen dan Pasca panen.
-            Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
-            Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
-            Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
-            Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
-            Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
-            Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.       HASIL
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat penilitian, kami berhasil mendapatkan hasil tanam yang sangat baik dari sebelumnya, antara lain:
1.      Mendapatkan contoh bibit unggul tanaman tomat
2.      Cara bertanam yang baik
3.      Hasil produksi yang meningkat

B.        Pembahasan
1.        Umur awal terbentuknya bunga
Umur tanaman saat pertama kuncup bunga muncul. Ketiga galur tomat lebih cepat berbunga di bandingkan dengan yang lain. Waktu berbunga tanaman tomat menunjukan rata-rata awal lebih cepat.
2.        Jumlah tandan per tanaman
Jumlah tandan per tanaman lebih banyak dari biasanya.
3.        Jumlah bunga per tanaman
Dari hasil penghitungan menunjukan bahwa jumlah bunga per tanaman lebih banyak dari biasanya.
4.        Jumlah buah per tanaman
Dari hasil penghitungan buah juga menunjukan bahwa jumlah buah per tanaman nya lebih banyak dari biasa nya.





BAB V
PENUTUP


A.       KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat penilitian dapat di simpulkan bahwa penyebab banyaknya hasil panen tomat petani yang kurang baik antara lain disebabkan oleh kurang tepat nya tata cara para petani dalam mengolah lahan pertanian yang di garapnya dan mekanisme perawatan yang kurang optimal sehingga sering terserang penyakit.

B.        SARAN
Dengan sengaja kami buat makalah ini yang bertujuan agar bisa membantu petani dalam peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas. Dengan disusunya makalah ini kami berharap para pembaca atau petani bisa menerapkan metode-metode bercocok tanam tanaman tomat telah kami buat. Agar makalah yang kami buat tidak sia-sia atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.





DAFTAR PUSTAKA

Widodo, 2011, TOMAT. http//pembudidayaan tomat.co.id
di akses oleh tirta, tanggal 14 September 2011

Sutini, FMIPA UI, 2008. http//bab II tentang tomat.com
di akses oleh tirta, tanggal 14 September 2011

Viranda, F.M, FK UI, 2009. http//bab III tentang tomat.co.id
di akses oleh tirta, tanggal 14 September 2011

Ardi yusman, FMIPA USU, 2010.http//makalah tentang tomat.co.id
di akses oleh tirta, tanggal 14 September 2011

Dewi maulida, T.K, FT UDP, 2010.http//skripsi”ekstraksi” likopen tomat.co.id
Cahyono, 1998,TOMAT. http//morfologi tomat.co.id
di akses oleh tirta, tanggal 14 September 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pembuatan Tape Ketan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TULANG AYAM

ALIRAN GLOSEMANTIK