Pages

Tampilkan postingan dengan label LINGUISTIK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LINGUISTIK. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 November 2015

ALIRAN GLOSEMANTIK



ALIRAN GLOSEMANTIK
H. Rochmat Tri Sudrajat, Drs., M.Pd.






Disusun oleh :
Kelompok : 8
Triana Dewi Sakinah
                                               Erna Ernawati


STKIP SILIWANGI BANDUNG
Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Tlp. (022) 665 8680,(022) 9161 9363
Fax (022) 662 9913, email : stkip_siliwangi@yahoo.com



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , karena atas rahmat dan  karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik,tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Linguistik Umum pada semester I,dan di tahun ajaran 2015-2016. Dengan judul ‘ALIRAN GLOSEMANTIK”.
            Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas kelompok ini terutama di sebabkan oleh kurangnya sumber informasi dan ilmu yang menunjang,tetapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada. :
1.Bapak H. Rochmat Tri Sudrajat, Drs., M.Pd. yang tak pernah bosan memberikan arahan dan      bimbingan kepada kami setiap saat.
            2.Orang tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memotivasi dan memberikan dorongan serta bantuan baik secara moral maupun spiritual.
            3.Mahasiswa kelas A2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2015-2016 STKIP SILIWANGI,serta semua pihak yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.Yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.Terima kasih atas semuanya.
            Kami  sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena itu,saya sangat mengharapkan adanya kritik yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
            Harapan saya semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.





Cimahi,  2015



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..............................................................................................................   i
Daftar Isi ........................................................................................................................  ii
Bab I
Pendahuluan ..................................................................................................................  1
Latar Belakang ..............................................................................................................  1
1.1  Rumusan Masalah ...................................................................................................  1
1.2  Tujuan Pembahasan................................................................................................ 1
1.3  Manfaat ....................................................................................................................  2
Bab II
Pembahasan……………………………………………………………………………..3
2.1 Sejarah aliran glosemantik ..................................................................................  3-6
Bab III
Kesimpulan dan Saran ..................................................................................................  7
Daftar Pustaka ..................................................................................................................  











BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG

Penulisan makalah ini di latar belakangi karena kita perlunnya memahami tentang kajian ilmu linguistik, khususnya mengenai aliran linguistik . Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya; atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia.Disini penulis akan menjelaskan tentang aliran linguistik ,yaitu aliran glosemantik.


1.2   RUMUSAN MASALAH

·         Apakah membaca dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan membaca?
·         Bagaimana sejarah Aliran Glosemantik ?
                  

1.3   TUJUAN PEMBAHASAN

·        Ingin mengetahui sejarah Aliran Glosemantik


1.4    MANFAAT

Bisa bermanfaat bagi kita yang belum mengetahui sejarah Aliran Glosemantik menjadi tahu.

Mampu mengetahui dan memahami  tentang perbedaan-perbedaan dalam aliran glosemantik .




























BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Sejarah Aliran Glosemantik

Aliran Glosemantik lahir di Denmark, tokohnya Louis Hjemslev (1899-1965) yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure. Namanya menjadi terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan, metodologis sendiri.

Analisis bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran itu dianalisis atas konstituen-konstituen yang mempunyai hubungan paradigmatic dalam;

1.      Rangka forma (hubungan gramatikal),
2.      Substansi (kategori ekstern dan material),
3.      Ungkapan (medium verbal dan grafis),
4.      Isi (makna).

Prosedur yang bersifat analitis dan semi aljabar ini menghasilkan satuan dasar yang disebut glosem , yang mempunyai pengertian kurang lebih sama dengan morfem menurut teori Bloomfield. Menurut Hjemslev teori bahasa haruslah bersifat sembarang saja, artinya harus merupakan suatu sistem deduktif semata-mata. Teori itu harus dapat dipakai secara tersendiri untuk dapat memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang timbul dari premis-premisnya. Suatu teori harus bebas dari pengalaman apapun, namun, teori itu harus tepat, maksudnya, harus memenuhi syarat untuk diterapkan pada data empiris tertentu, yaitu bahasa. Sedangkan teori itu agar dapat dipakai secara empiris haruslah konsisten, tuntas, dan sederhana.
Sejalan dengan pendapat Saussure, Hjemslev menganggap bahasa itu mengandung dua segi, yaitu segi ekspresi (menurut Desaussure: significant) dan segi isi (menurut Desaussure: signifie).

 Masing-masing segi mengandung forma dan substansi, sehingga diperoleh ;
·         Forma ekspresi
·         Substansi ekspresi
·         Forma isi
·         Substansi isi

Perbedaan forma dari substansi berlaku untuk semua hal yang ditelaah secara  ilmiah; sedangkan perbedaan ekspresi dari isi hanya berlaku bagi telaah bahasa saja. Karena teorinya pula Hjemslev dianggap tokoh yang paling berjasa dalam aliran Kopenhagen. Dalam aliran ini ahli bahasa Skandinavia seperti J.N Madvig, A Noreen, H,G Wiwel, O. Jespersen hingga tokoh yang tertua Rasmus Rask sering menunjukkan kekhasan dalam mengembangkan teori kebahasaan di setiap kajiannya. Setelah terjadi kekhasan yang menarik akhirnya terdapat sebuah aliran yang bernama aliran Kopenhagen berkat sekelompok para ahli linguistik yang menamakan dirinya Lingustic of Copenhagen. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tokoh yang terkenal yaitu Brondal dan juga Hjemslev. Hjemslev mengembangkan wawasan prolegomena dalam mengembangkan teori linguistik dan mengembangkan teori glosemantik ini.

Pemikiran Hjemslev bahwa bahasa sebagai objek kajian linguistic harus didudukkan sebagai struktur sui-generis yang memiliki totalitas dan otonominya sendiri membuat aliran kopenhagen ini juga berbeda dengan aliran-aliran sebelumnya. Disini bahasa dibagi menjadi dua fungsi, yaitu;

Eksternal yang meliputi unsur non linguistic dan struktur internal itu sendiri. Ia mendiskripsikan bahwa teori merupakan hasil abstraksi yang berkaitan dengan dunia ideasi dan bukan paparan deskriptif.

Terakhir ia memberi konsep tentang tata tingkat hubungan fungsional antar tingkatan secara asosiatif dengan cara menjelaskan ciri hubungan fungsional antar kelas yang dibagi menjadi 3 yaitu; interdependensi, determinasi, dan konstelasi. Keyiga ciri ini masih dapat diklasifikasikan lagi. Baik fungsi eksternal maupun fungsi internal, seperti dalam aliran Glosemantik bahasa memiliki 4 strata yang harus dimiliki yaitu; rangka fprma (hubungan gramatikal intern), substansi (kategori ekstern dari obyek material), ungkapan (baik berupa wahana verbal maupun grafis), dan isi atau makna. Keempat strata tersebut akan sejalan dengan prinsip yang dikemukakan oleh Hjemslev yakni linguistic berkaitan dengan pengetahuan yang tersenden, esensi bahasa ada pada “sistem dalam”, dan teori merupakan dedukasi murni yang harus dibebaskan dari kabut realitas.

Analisis merupakan pemerian obyek kajian yang mengandung sejumlah unsure dalam berbagai tingkatannya, yang memiliki ketergantungan hubungan yang satu dengan lainnya. Butir awal yang memiliki ketergantungan dinamakan kelas. Jika kelas mempunyai kesatuan yang luas maka akan tercipta komponen kelas. Dalam kelas ini dapat diklarifikasikan berdasarkan proses dan sistem. Kelas sebagai bagian dari proses disebut chain, dengan memiliki kom ponen berupa bagian dan penganalisasinya berupa partition. Sedangkan kelas sebagai bagian dari sistem disebut paradigm, dengan mempunyai komponen berupa anggota dan menganalisisnya berupa articulation.

Prosedurnya dapat berupa Induktif maupun deduktif. Jika dalam induktif dilakukan dengan sintesis untuk memperoleh pemerian tentang kelas, komponen, hubungan masing-masing dalam keutuhan maupun pada ciri totalitas itu sendiri. Bila dilakukan secara deduktif caranya dengan menggunakan metode analitis. Metode tersebut bertujuan untuk menyelaraskan konsep yang bukan hanya berlaku pada segmen tetapi berlaku bagi segmen, antar segmen dan totalitasnya.

Dalam metode ini kita juga akan menemukan sebuah cara yaitu melalui komutasi antar segmen, tetapi hal ini mempunyai dampak yang negative. Dampak tersebut berupa gejala sinkretisme dan gejala oplosning. Gejala sinkretisme yakni paradigma yang dapat memiliki hubungan tumpang-tindih antar satu dengan lainnya, meskipun mereka sebenarnya tunggal. Sedangkan gejala oplosning adalah timbulnya varian sinkretisme atau syncretism-variety yang justru dapat dijadikan pangkal tolak dalam memberikan ciri penanda elemen-elemen tertentu.
Akhirnya dapat dikatakan, sebagaimana desaussure maka Hjemslev juga menganggap bahasa sebagai suatu sistem hubungan; dan mengakui adanya hubungan sintagmatik dan pradigmatik.


























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

Dalam pembahasan di atas dapat kita simpulkan
Linguistik di penuhi dengan berbagai aliran salah satunya yaitu aliran    glosemantik dengan tokohnya yaitu antara lain adalah Loise Hjemslev yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure.



Saran :
Dengan adanya aliran glosemantik ini di harapkan mahasiswa dapat            memahami serta mengetahui pula kelebihan dan kelemahan aliran ini.












Daftar Pustaka

 Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Http://khomummy.blogspot.com sejarah-dan-aliran-linguistik.html