Pages

Tampilkan postingan dengan label LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG TULANG AYAM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG TULANG AYAM. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 November 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TULANG AYAM



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TULANG AYAM
DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS
MATA PELAJARAN BIOLOGI



DI SUSUN OLEH :
HELMA YUNIA PUTRI

KELAS : XI-MIPA 7





SMA NEGERI 1 CILILIN
TAHUN AJARAN 2015-2016
BAB I
          A.     Pendahuluan
Tulang merupakan salah satu organ tubuh pada mahkluk hidup. Tulang dapat berupa tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan dapat terjadi jika kita banyak mengkonsumsi larutan-larutan seperti asam cuka (HCL). Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat rawan. Larutan HCL juga dapat digunakan sebagai pengawet. Maka dari itu, jaga lah tulang kita dengan mengurangi makan-makan yang mengandung pengawet.

         B.     Tujuan
Ø  Mengetahui  dan membandingkan efek atau dampak oleh tulang bila di awetkan dengan asam cuka dan air biasa.
Ø  Memahami struktur tulang keras dan tulang rawan.


         C.    Manfaat
Kita menjadi mengerti apa saja dampak yang diakibatkan pada tulang bila kita terlalu banyak  menggunakan bahan pengawet misalnya asam cuka. Dapat kita lihat dampak-dampaknya dari penelitian yang telah kita lakukan dalam percobaan ini.

         D.    Tanggal Penelitian
31 Oktober – 1 November 2015
    




BAB II
A.    Alat dan Bahan
1)      Wadah sebanyak 2 buah
2)      Air biasa
3)      Air cuka (Larutan asam cuka HCl)
4)      Tulang paha ayam sebanyak 2 buah (yang masih mentah)

B.     Cara Kerja
1)      Siapkan tulang paha ayam, kemudian Bersihkanlah tulang paha ayam dari sisa daging, kemudian cuci, setelah bersih masukkan kedalam wadah
2)      Amati keadaan paha ayam sebelum direndam kedalam larutan asam cuka dan air. misalnya kekerasan, kelenturan warnanya, catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
3)      Tuangkan larutan cuka kedalam wadah I dan air biasa ke wadah II, usahakan hingga tulang terendam.
4)      Diamkan selama 1 hari 1 malam.
5)      Setelah 1 hari 1 malam, ambil tulang dari wadah lalu amati.

C.    Hasil Pengamatan
Keadaan tulang sebelum direndam ditunjukkan dalam tabel berikut :
No.
Hal yang diamati
Keadaan Tulang
1
Warna
Putih Tulang
2
Kekerasan
Keras (Tidak Rapuh)
3
Kelenturan
Kaku




Setelah dilakukan perendaman, keadaan tulang berubah seperti dalam tabel berikut:
No.
Keadaan Tulang
Air
Asam Cuka
1
Warna
Putih Tulang
Putih Pucat
2
Kekerasan
Keras
Rapuh
3
Kelenturan
Tidak Lentur
Lentur
4
Bau
Menyengat
Menyengat

 



















BAB III

A.    Pembahasan
            Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida(HCL). Ia adalah asam, kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri.
Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah unsur Ca (kalsium). Asam klirida (HCL) memiliki kecendrungan untuk melarutkan unsur-unsur.
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi-komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis. Tulang menjadi menguap,

B.     Analisis Data
Tulang yaang direndam dalam air tidak mengalami perubahan. Setelah dilakukan perendaman pada cuka, warna tulang menjadi putih pucat, tulang juga merapuh dan lentur. Sumsum yang terdapat di dalamnya juga menghitam. Hal ini terjadi karena asam cuka berfungsi sebagai mineral yang menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar sel, keluar dari tulang, membentuk endapan di dalam larutan cuka. Oleh sebab itu, tulang menjadi lentur dan rapuh.Sedangkan tulang yang dibiarkan begitu saja menjadi kecoklatan dan membusuk.







BAB IV
A.   Kesimpulan
Setelah diamati dari hasil percobaan, diketahui bahwa air tidak mempengaruhi keadaan tulang. larutan asam cuka dapat menyebabkan tulang kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.

B.     Data hasil pengamatan (Dokumentasi)