makalah budidaya wortel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wortel adalah sayuran yang sudah
sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena
memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit.
B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di
dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya
berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan,
berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana
cara budidaya wortel yang baik?
2. Apa manfaat
wortel bagi manusia?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran PLH
2. untuk menambah wawasan tentang
tanaman wortel
1.4 Manfaat Makalah
1. Menambah
wawasan bagi para pembaca
2. Mengetahui
bagaimana pertumbuhan dan perkembangan tanaman wortel
1.5 Metode
Dalam penelitian ini saya menggunakan studi literatur
dan observasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Syarat
Tumbuh
Wortel (Daucus carota L) berasal
dari Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia,
termasuk famili Umbelliferae. Tanaman ini banyak ditanam di daerah beriklim
temperate (sedang) pada musim dingin. Bila ditanam di dataran rendah akan
tumbuh tinggi saja dan tidak terbentuk umbi.
Sifat
fisik tanah yang diperlukan untuk budidaya wortel adalah tanah yang
memiliki tekstur struktur tanah yang baik. Jenis tanah yang sesuai adalah
andosol, alluvial, regosol dan latosol yang kebanyakannya terdapat di dataran
tinggi, namun tidak menutup kemungkinan di dataran rendah dapat diusahakan.
Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya wortel adalah 5.5 – 6.5.
Tanah dengan topografi/tingkat kemiringan kurang dari 30% masih dapat dianggap
layak untuk budidaya wortel, sedangkan pada kemiringan di atas 30% dianggap
tidak menguntungkan.
Suhu
sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme tanaman baik respirasi,
fotosintesis, transpirasi, aktifitas enzim, absorpsi (penyerapan air), hara,
pembelahan sel, dll. Suhu optimal yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pembentukan umbi yang normal adalah 15.6 – 21.1 °C, namun demikian pada suhu 26
°C dengan ketinggian 500 m dpl, namun produksi umbi kurang memuaskan. Pada suhu
yang terlalu tinggi, tanaman wortel akan menghasilkan umbi yang pendek dan
kecil-kecil.
Keadaan
curah hujan memegang peran penting dalam produktifitas tanaman. Curah hujan
berkaitan dengan ketersediaan air tanah. Kekurangan air akan menghambat
pertumbuhan tanaman sedangkan jika kelebihan air juga tidak baik karena tanaman
mudah terserang penyakit. Daerah yang sesuai untuk budidaya wortel adalah
daerah yang memiliki iklim basah (1.5 – 3 bulan kering dalam satu tahun) dan
iklim agak basah ( 3 - 4.5 bulan kering dalam 1 tahun). Meskipun demikian
tanaman wortel masih toleran terhadap iklim sangat basah ( 0 – 1.5 bulan kering
dalam satu tahun).
Kelembaban
udara yang sesuai bagi pertumbuhan wortel adalah 80 – 90%. Kelembaban yang
terlalu tingigi akan merangsang pertumbuhan cendawan penyebab penyakit.
Kelembanan yang terlau tinggi juga stomata tertutup sehingga penyerapan CO2
terhambat. Terbatasnya penyerapan CO2 akan membatasi proses fotosintesis
tanaman yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan tanaman.
Cahaya
matahari merupakan sumber energy dalam proses fotosintesis. Kekurangan sinar
matahari menyebabkan proses fotosintesis terganggu sehingga proses pembelahan
organ vegetative dan generative terganggu. Gejala tanaman yang kurang sinar
matahari akan menujukan gejala etiolasi sehingga tanaman akan tumbuh memanjang,
kurus, lemah dan pucat. Kondisi seperti ini menyebabkan tanaman tidak akan
membentuk umbi. Semakin besar energy cahaya matahari yang dapat diterima
tanaman, semakin besar pula pengaruhnya terhadap kenaikan hasil.
Semakin
besar intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman, semakin besar pula
pengaruhnya dalam mempercepat proses pembentukan umbi dan waktu pembungaan.
Untuk kegiatan fotosintesis, tanaman wortel memerlukan penyinaran cahaya
matahari penuh selama 9 – 10 jam per hari.
2.2
Pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk
pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk yang adalah urea 100 kg/ha
atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan bersamaan dengan
kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan.
Cara pemupukan yang baik adalah
dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau garitan-garitan dangkal
atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang
wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga
cukup basah.
2.3 Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhannya,
tanaman wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram (diairi)
secara kontinue 1-2 kali sehari, terutama pada musim kemarau. Bila tanaman
wortel sudah tumbuh besar, maka pengairan dapat dikurangi. Hal penting yang
harus diperhatikan adalah agar tanah tidak kekeringan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
· Wortel
(Daucus carota L) berasal dari Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagai
wilayah di seluruh dunia
· Suhu optimum
untuk pertumbuhan tanaman wortel adalah 15-21oC.
· Tanah
lempung berpasir cocok untuk budidaya wortel
· Tanaman ini
dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-8.
· Pertanaman
tumpang sari tidak terlalu banyak digunakan dalam budidaya wortel,
· Pada fase
awal pertumbuhannya, tanaman wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu
disiram (diairi) secara kontinue 1-2 kali sehari
DAFTAR PUSTAKA
diakses pada tanggal 16/05/2014
Samarinda
http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/06/wortel-daucus-carrota-l-i.html
Terimakasih kak, Artikel Manfaat Wortel nya sangat membantu dan mudah dipahami
BalasHapusWortel merupakan sumber yang kaya akan vitamin A dan serat