BUDI DAYA KUNYIT
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami
kesehatan, serta limpahan nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Tidak lupa kami panjatkan puja dan puji syukur
kita atas kehadiran nabi besar kita, Muhammad S.A.W.
Pada
makalah ini, kami membahas tentang bagaiman mrmbudidayakan tanaman
kunyit, beserta dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga dapat memberikan informasi bagi pembaca makalah ini.
Tidak
lupa, kami ucapkan terimakasih, kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami harapkan makalah
ini dapat bermanfaat ntuk semua pihak. Bila ada kesalahan penulisan,
tolong di maafkan.
Sindangkerta,
2 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................................
Daftar
isi.................................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.................................................................................................................
1.2
Tujuan..............................................................................................................................
1.3
Rumusan
Masalah............................................................................................................
1.4
Landasan
Teori.................................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Kunyit.............................................................................................................
2.2
Budidaya
Kunyit...............................................................................................................
2.3
Manfaat dalam kehidupan
sehari-hari..............................................................................
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2
Saran..................................................................................................................................
Daftar
Pustaka.........................................................................................................................
Lampiran.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat
ini kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang.
Tubuh yang sehat akan menunjang kita sehingga dapat menjalankan
segala rutinitas serta aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, banyak
orang yang rela menghabiskan banyak uang hanya untuk mendapatkan
jasmani yang sehat.
Dalam
dasa warsa terakhir, industri dan perdagangan produk herbal dan
suplemen diet dari bahan alami cenderung meningkat di seluruh dunia.
Cina dikenal sebagai pusat produksi obat herbal di dunia. Di
Indonesia, pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah dikenal sejak
lama. Hal ini diikuti dengan tumbuh kembangnya industri jamu, makanan
dan minuman kesehatan, obat herbal, serta kosmetik yang berbasis
bahan baku alami.
Tradisi
nenek moyang kita memang hebat. Entah apa yang menggerakkan pikiran
mereka sehingga mereka dapat dikatakan pandai dan berbudaya tinggi
termasuk dalam soal pengobatan dan kesehatan. Kita sekarang lebih
mengenal obat-obat sintetik dibandingkan obat dari bahan alami
padahal ternyata alam telah menyediakan semua kebutuhan jika kita
bisa mengolahnya.
Salah
satu tanaman obat yang banyak digunakan dalam industri obat asli
Indonesia (OAI), kosmetik maupun makanan dan minuman adalah kunyit.
Rimpang kunyit bermanfaat antara lain untuk mengobati gusi bengkak,
luka, sesak nafas, sakit perut, bisul, sakit limpa, usus buntu,
encok, gangguan pencernaan, perut kembung, serta menurunkan tekanan
darah. Rimpang kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna,
campuran dalam kosmetik, bakterisida, fungisida, dan stimulan.
Baru-baru ini dihasilkan penelitian yang benar-benar melengkapi
deretan manfaat kunyit yang telah lama diketahui bermanfaat bagi
kesehatan. Salah satu senyawa aktif yang terkandung di kunyit yaitu
kurkumin ternyata mampu menahan laju pertumbuhan kanker dan menangkal
radikal bebas.
1.2
Tujuan
- Untuk mengetahui cara membudidayakan kunyit
- Untuk mengetahui apa saja manfaat yang terkadung dalam kunyit
1.3
Rumusan Masalah
- Bagaimna cara budidaya tanaman kunyit ?
- Bagaimana cara memanfaatkan kunyit dalam kehidupan sehari-hari ?
1.4
Landasan Teori
Curcuma
longa Auct. dikenal dengan nama daerah Kunyit (Melayu), Kunyet
(Aceh), Kuning (Gayo), Hunik (Batak), Undre (Nias), Kakunye
(Enggano), Kunyir (Lampung), Kunyir, Koneng (Sunda), Kunir, Kunir
bentis,Temu kuning (Jawa). Nama lain (sinonim) adalah Curcuma
domestica Rumph. Kunyit termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub
Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Spesies
: Curcuma Domestica Valet
Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial)
yang tersebar di seluruh daerah tropis. Diperkirakan berasal dari
Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa
kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab
Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut
tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan
sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan
di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia
(Jawa), dan Filipina (Sharma R.A, A.J. Gescher, W.P. Steward, 2005).
Kunyit
mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid
yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin
dan zat-zat manfaat lainnya. Kandungan Zat, kurkumin : R1 = R2 = OCH3
10 %, Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1-5 %
Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H, sisanya minyak atsiri atau volatil
oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%,
felandren, sabinen, borneol dan sineil), lemak 1-3%, karbohidrat 3%,
protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam Mineral (Zat
besi, fosfor, dan kalsium) (Sharma R.A, A.J. Gescher, W.P. Steward,
2005).
Ada
5 Manfaat Kunyit menurut para ahli
1.
Untuk meningkatkan Kekebalan tubuh
Kandungan
KURKUMINA yang terdapat pada kunyit adalah merupakan salah satu anti
oksidan yang kuat dan mampu mencegah radikal bebas yang biasanya
mengganggu sistem DNA pada manusia. Sehingga tidaklah heran mengapa
banyak orang dahulu yang mencampur minuman dengan potongan kunyit
untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
2.
Untuk Menurunkan Kolestrol
Selain
itu, dengan kandungan zat anti oksidan, kunyit juga berkhasiat untuk
menurunkan LDL atau kolestrol buruk yang terdapat dalam darah
3.
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Vitamin
dan Mineral yang terdapat pada kunyit seperti potasium dan zat besi
akan mampu untukk meningkatkan dan membangun darah mereka. Kandungan
kalium dalam kunyit juga berfungsi mengontrol denyut jantung dan
tekanan darah
4.
Untuk Menyehatkan Pencernaan
Kandungan
kurkumin sebagai anti oksidan juga mampu membunuh bakteri jahat dalam
perut. Dengan mengkonsumsi kunyit, maka akan mampu untuk menyehatkan
pencernaan
5.
Obat herbal pengganti asam
Satu
sendok bubuk kunyit kemudian dimasukkan dan dicampur pada segelas
susu hangat akan efektif untuk mengobati asama, filek, flu, dan
batuk.
Efek
samping Kunyit menurut para ahli
Kunyit
memiliki sifat pengencer darah , maka jika anda ingin melakukan
operasi , maka hindarilah mengkonsumsi kunyit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Kunyit
Kunyit
merupakan tanaman berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan
liar disekitar hutan atau bekas kebun. Tanaman ini diperkirakan
berasal dari Binar pada ketinggian 300-1600 m dpl, ada juga yang
mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari
bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM,
Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe,
tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman
ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina,
Taiwan, Indonesia, dan Filipina.
Klasifikasi
tanaman kunyit sesuai dengan urutan taksonomi sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zungiberaceae
Genus
: Curcuma
Species
: Curcuma Longa Linn
Tanaman
kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan
batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau
kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal,
bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5
cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga
majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang
10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna
putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang
rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah
merah jingga kekuning-kuningan.
Kunyit
merupakan rempah-rempah yang sering digunakan, terutama untuk kari.
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena
berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan
gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit,
yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan
kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang
tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan
kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
Zat
warna kuning pada kunyit (berkode E100) dimanfaatkan untuk melindungi
produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila
digunakan bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat
dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan
margarin.
Komposisi
utama penyusun kunyit yaitu minyak atsiri (volatil oil), furmerol,
sineol, zingiberin, borneol, karvon, dan kurkuminoid. Kandungan
terbesar dari kunyit adalah zat warna kurkumoid. Kurkumoid sendiri
terdiri dari kurkumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin, dan
bidesmetoksikurkumin. Kurkumin (sejenis senyawa polifenol) merupakan
senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat dalam dua bentuk tautomer,
yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase larutan.
2.2Cara
Budidaya tanaman Kunyit
·
Deskripsi
Tanaman
kunyit tumbuh dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu,
tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan
tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat
telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan
pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang
berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan.
Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar
rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan.
·
Persyaratan Ekologis
Di
Indonesia, sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan produksi
mencapai 12.323 kg/ha. Di India, Srilanka, Cina, Haiti, dan Jamaika
dengan produksi mencapai > 15 ton/ha.
a)
Iklim
a.
Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki
intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik
hidup pada tempat- tempat terbuka atau sedikit naungan.
b.
Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah
hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan <
1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup dan
tertata baik. Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun.
Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
c.
Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30 oC.
b)
Media Tanam
·
Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang
dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
·
Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dengan bahan
organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan
air/sedikit basa.
c)
Ketinggian Tempat
Kunyit
tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran
tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada
ketinggian 45 m dpl.
d)
Perbanyakan
Perbanyakan
kunyit dapat dilakukan secara vegetative fengan memecah rimpang
menjadi tunas, tunas baru dan dengan biji. Namun, pada umumnya petani
melakukan perbanyakan tanaman dengan rimpang.
Untuk
mendapatkan pertanaman di lapangan yang seragam sebaiknya
rimpang-rimpang yang akan di tanam sebaiknya ditunaskan lebih dahulu.
Untuk bahan bibit sebaiknya dipilih rimpang primer. Selain itu, untuk
bahan bibit dapat juga digunakan cabang-cabang rizoma yang mempunyai
satu atau dua mata tunas. Cara lain untuk mendapatkan bibit adalah
dengan memotong rimpang tua yang baru di panen di keringkan di bawah
sinar matahari selama 4-5 hari setiap potongan rimpang mengandung 2
mata tunas. Sebelum ditunaskan, potongan rimpang direndam dalam
agrimisin 0,1 % selama kira-kira 4 jam lalu di angin-anginkan.
Penunasan kunyit dilakukan seperti jahe, yaitu dimedia jerami yang
kelembabbanya selalu diatur dengan penyiraman yang rutin. Penunasan
dilakukan antara 1-3 minggu. Bibit dengan pertumbuhan tunas yang
seragam dan sehat diseleksi untuk kemudian di pindahkan ke lahan
penanaman.
e)
Penanaman.
Awal
musim hujan merupakan saat yang tepat untuk melakukan penanaman
kunyit. Penanaman dapat juga di lakukan saat musim kemarau. Rimpang
dari persemian di tanam di lubang tanam pada kedalaman 2-5 cm dengan
tunas mengarah ke atas. Selanjutnya rimpang ditutup dengan tanah
halus agar pertumbuhan tunas tidak tergangg
f)
Pemupukan
Disamping
pupuk kandang yang diberikan saat tanam untuk mendukung pertumbuhan
vegetative kunyit membutuhkan pupuk buatan. Pupuk urea di berikan
dengan dosis 300 kg yang diberikan dua kali. Yaitu ½ dosis pada saat
tanam dan ½ dosis lainnya diberikan pada umur empat bulan setelah
tanam. Untuk memacu pertumbuhan akar dan jumlah anaknya di berikan
pupuk TSP atau SP-36 sebanyak 200 kg/ha. Untuk memperkokoh batang dan
meningkatkan kualitas rimpang dibutuhkan pupuk KCL sebanyak 300
kg/ha. Kedua jenis pupuk tersebut diberikan semuanya pada saat tanam.
g)
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
penggerak rimpang merupakan hama yang menyukai tunas-tunas yang baru
tumbuh. Gejala serangan menunjukan pada daun tampak kuning kemudian
luruh. Apabila tanaman di bongkar maka rimpang tampak seperti di
kerat. Pengendalian hama tersebut dilakukan dengan furadan sesuai
dengan dosis yang diajukan.
h)
Pemeliharaan Tanaman.
Sekitar
1-2 sesudah tanam sebaiknya dilakukan penyiangan gulma dan tumbuh
pengganggu lainya. Penyiangan di lakukan secara manual dengan tangan
atau menggunakan gacok atau alat sejenisnya.
Penyiangan
harus dilakukan dengan hati-hati agar perakaran di sekitar rumput
tidak terganggu. Bersamaan dengan penyiangan, permukaan tanah di
sekitar rumput sebaiknya di bumbun dengan tanah dari saluran air
agar rimpang yang diatas tidak keluar dari permukaan tanah.
Pembumbunan sebaiknya dilakukan sebulan sekali.
i)
Cara Panen dan Pascapanen Tanaman Kunyit.
Masa
panen tanaman kunyit umumnya dilakukan pada umur 8-10 bulan setelah
penanaman, namun ada juga petani yang memanen kunyit pada umur 12-18
bulan. Tanda-tanda tanaman kunyit yang sudah siap di panen dapat
dilihat berdasarkan penampilan daun yang sudah kering tan luruh ke
tanah. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan garpu tanah yang
dibenamkan disekitar rumput dan bongkahan rimpang diangkat secara
perlahan.
Cara
panen ini dapat menjaga rimpang kunyit yang dipanen agar tetap utuh
dan tidak patah. Selanjutnya rimpang kunyit dibersihkan dari tanah
yang melekat dan disusun pada wadah dari kayu atau keranjang bumbu
untuk mengurangi resiko patahnya rimpang kunyit.
2.3Manfaat
dalam Kehidupan Sehari-hari
Kunyit
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dapat
menyembuhkan beberapa penyakit yaitu :
·
Kunyit untuk mencegah Alzheimer
Penyakit
Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang umum terjadi pada
manusia yang mulai memasuki usia tua (manula). Secara alamiah, pikun
biasa terjadi pada setiap orang karena kondisi fisik otak menurun.
Namun pikunpun dapat di-perlambat datangnya dengan meng-gunakan
kunyit dalam bentuk bum-bu kare. Kunyit sebagai bahan bumbu kare yang
banyak dipakai dalam berbagai resep masakan dirasakan dapat
mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti
adalah manula yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki
ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin mengkonsumsi bumbu
kare.
·
Sakit Keputihan / Pek Tay
Dua
rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong
gula aren. Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai
mendidih, kemudian di saring. Minum 1 gelas sehari
·
Perut mulas pada saat haid
Satu
rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 2 rimpang
kencur sebesar 4 cm. Semua bahan dicuci bersih dan diparut, ambil
airnya. Tambahkan perasan jeruk nipis, diseduh dgn stengah gelas air
panas, kemudian saring. Tambahkan garam dan gula sesuai selera.
Minum pada hari pertama haid.
Tentunya
masih banyak kegunaan kunyit di kehidupan sehari-hari. Namun karena
keterbatasan waktu penulis hanya menuliskan sebagian kecil saja.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain
sebagai bahanbakuobat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat
pewarna alami.
·
Dilihat dari maanfaatnya setelah dilakukan beberapa
penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit memunyai
aktivitas sebagaiantiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap
peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas
antikanker.
·
Setelah mengkaji lebih dalam mengenai tumbuhan kunyit,
penyusun dapat mengambil suatu simpulan bahwa kunyit sangatlah
bermanfaat bagi manusia, karena Didalam kunyit terdapat banyak
kandungan kimia yaitu karbohidrat, vitamin C, dan dan garam-garam
mineral seperti besi dan kalsium, dengan adanya kandungan ini, maka
kunyit dapat diolah menjadi obat berbagai macam penyakit, seperti
diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid
tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak
lendir dan morbili.
·
Kunyit adalah tanaman yang memiliki batang semu, tegak,
berwarna hijau kekuningan, berdaun tunggal, berakar serabut, yang
berwarna coklat muda.
3.2
Saran
Kita
sebagai makhluk hidup hendaknya memelihara lingkungan dengan baik
karena lingkungan sangat penting peranannya dalam keterikatan dengan
makhluk hidup. Oleh karena itu, kita dalam kehidupan sehari-hari
tidak dapat lepas dengan keterkaitan pada lingkungan, dan
sumberdayanya. Maka dari itu penyusun mengaharapkan kepada kita semua
jika kita mengalami atau melihat seseorang terkena penyakit-penyakit
diatas mari kita coba menyembuhkannya dengan mengelolah tumbuhan
kunyit menjadi obat penyakit-penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://ourlz.blogspot.com
http://alfaone69.blogspot.com
http://duta81.blogspot.com
http://serbatani.blogspot.com
Harusnya ditambahkan Daftar pustaka.
BalasHapus